JAKARTA - Band pendatang baru Skycoustic hadir memberikan sensasi kesegaran untuk dunia musik Indonesia. Band yang diawaki Pieter (vokal), Eric (gitar), France (gitar), Rival (bas) dan Gilang (drum) memilih alat musik akustik sebagai senjatanya. Itu juga hingga mereka menamakan bandnya Skycoustic.
Band yang berdiri pada awal 2013 ini tak ingin terjebak pada satu sisi aliran musik saja. Maka dari itu, alunan jazz, blues, pop, reggae hingga swing mereka sajikan.
"Prinsip kita sih ingin berkarya secara bebas dan luas tanpa ada intervensi ataupun harus mengikuti keadaan pasar industri musik. Tapi bukan berarti kita Idealis atau Egois. Ya, inilah kita," kata Pieter saat ditemui di kawasan Episentrum, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Untuk mengawali karyanya, Skycoustic mengeluarkan single perdana, "Tak Berarti Lagi" di bawah payung label Meja Music. Gitaris sekaligus pencipta lagu band Blackout, Ega Liong ditunjuk sebagai produser.
Skycoustic juga telah punya bank lagu cukup untuk membuat album penuh. Dengan single ‘Tak Berarti Lagi’, mereka ingin memperkenalkan terlebih dahulu kualitas bermusiknya.
"Musik saya terinspirasi dari band Muse dan Andy Micke. Bahkan Eric mengidolakan Frank Sinatra, Queen, Sondre Larche, KOC, dan George Benson. Tapi di sini kita bisa kompak menghasilkan musik kita," kata France sang gitaris.
Home »
pengetahuan
» Skycoustic Bikin Musik Jadi Beda
Skycoustic Bikin Musik Jadi Beda
Written By Anonymous on Sunday, May 12, 2013 | 6:28 PM
Related Posts
Labels:
pengetahuan
Post a Comment