Menurut Guru Besar Hermatologi Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM, FINASIM, ada beberapa gejala baru yang dulu tidak ada, sekarang ada. Ada juga yang dulu tidak masuk kriteria, kini masuk menjadi kriteria. Dan kriteria baru itu dapat dilihat dari segi klinik dan imunologik.
Pada klinik, dapat dilihat dari kulit, luka pada mulut, rambut rontok, cairan sendi, ginjal, neurologik, anemia hemolitik, lekopenia < 4.000 , limfopenia < 1.000, dan trombositopenia. "Untuk rambut rontok, dulu tidak masuk. Kini masuk. Malah sekarang penting. Kalau terjadi kerontokkan pada rambut, waspada," kata Zubairi ketika diwawancarai Liputan6.com , di Jakarta, Kamis (16/5/2013).
Gejala yang dilihat dari segi imunologik sendiri meliputi, ANA (antinuclear antibody), ANTI dsDNA (anti double stranded DNA), ANTI Fosfolipid, Komplemen rendah, dan kombinasi. "Kalau di antara keduanya masing-masing 1 ada yang terjadi pada diri sendiri, kemungkinan itu Lupus. Periksakan segera," ujarnya.
Sedangkan untuk kriteria yang harus dihapuskan dari kriteria seseorang terkena lupus adalah terpapar sinar matahari. "Itu dieliminasi karena tidak terlalu kuat. Kecuali, ketika kena sinar matahari matahari timbul bercak merah seperti kupu-kupu, itu masuk," terangnya lagi.
Tidak hanya itu, tes darah ACA, kini masuk kriteria untuk lupus.
Tanda-tanda orang terkena Lupus jika 3 dari 11 kriteria ini dialami yaitu:
- Luka pada mulut
- Rambut alami kerontokan
- Signovitis (cairan sendi)
- Gangguan ginjal
- Kejang
- Mononeuritis
- Anemia Hemolitik
- Lekopenia < 4.000
- Limfopenia < 1.000
- Tombositopenia
- Radang yang menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan
Post a Comment