Home » , » Yogyakarta Terpapar Promo Rokok Gratis

Yogyakarta Terpapar Promo Rokok Gratis

Written By Anonymous on Thursday, May 30, 2013 | 9:22 PM

 
Yogyakarta, Iklan rokok dapat ditemui di manapun, di media massa, baik yang cetak maupun elektronik, hingga di jalan-jalan. Bahkan dapat dikatakan iklan rokok merupakan salah satu penyumbang dana terbesar dalam event-event berskala besar seperti acara musik dan (terkadang) olahraga, di samping iklan minuman berenergi.

Mungkin yang tidak banyak disadari orang adalah iklan rokok ini 'mencuci otak' mereka. walaupun secara tidak langsung. Dan sasaran utamanya tak lain dan tak bukan, generasi muda, khususnya remaja.

Lalu seberapa besar pengaruh iklan rokok ke anak-anak dan remaja? Ketika ditemui di kediamannya, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. dari Quit Tobacco Indonesia Fakultas Kedokteran UGM, menuturkan beberapa studi memaparkan bahwa iklan rokok merupakan faktor potensial pencetus inisiasi merokok di kalangan remaja.

Gilbert J. Botvin dkk (1991) mislnya, pernah mengamati remaja kelas 8 dan 9 di New York Amerika Serikat dan menemukan bahwa remaja yang dapat dengan cepat mengenal merek rokok melalui gambar iklan cenderung merokok. Begitu pula dengan remaja yang merokok untuk coba-coba (perokok eksperimental) menunjukkan pengenalan terhadap iklan rokok yang lebih daripada remaja yang tidak merokok.

Begitu pula dengan Linda G. Pucci dan Michael Siegel (1999) yang melakukan penelitian terhadap remaja usia 12-15 tahun di Massachusset, Amerika selama empat tahun. Studi ini memaparkan bahwa merek rokok yang mempunyai frekuensi tinggi tampil di majalah yang populer di kalangan remaja bisa ditengarai sebagai merek rokok pertama yang coba dihisap perokok pemula.

Bahkan studi yang sama juga menunjukkan bahwa perokok remaja memilih merek rokok yang paling sering muncul di majalah populer di kalangan remaja tersebut.

Berdasarkan studi lain, James D. Sargent dkk (2000) mengikuti sejumlah anak kelas 4 hingga si anak masuk SMA (kelas 11) di daerah rural di Vermont, Amerika. Dari situ peneliti menemukan bahwa remaja dengan tingkat penerimaan terhadap promosi rokok tinggi (mempunyai dan memakai barang-barang dengan logo merek rokok) menunjukkan kecenderungan untuk merokok atau mengubah statusnya dari tidak merokok menjadi perokok eksperimen dan berlanjut ke perokok teratur.

Bagaimana dengan penelitian di Indonesia?

Sungguh ironis mengingat pendidikan di negara maju seperti Amerika sudah tinggi namun tetap tak sanggup membendung pengaruh iklan rokok pada generasi muda. Bagaimana dengan Indonesia? Di Yogyakarta sendiri, Quit Tobacco Indonesia, Fakultas Kedokteran UGM berhasil mengamati 1.046 pelajar pria dan 1.086 pelajar perempuan yang berasal dari 22 SMP dan SMA di Yogyakarta.

Hasilnya, persentase terbesar kecenderungan merokok pada remaja di Yogyakarta diakibatkan paparan iklan dan sponsor rokok, terutama pada remaja perempuan (66,7 persen) dan pernah mendapatkan rokok gratis dari perusahaan rokok pada remaja laki-laki (52,1 persen).

Disusul dengan pernah memiliki barang promosi atau merchandise dari perusahaan rokok (50 persen pada remaja perempuan dan 38,4 pada remaja laki-laki), serta terpengaruh promosi dari perusahaan rokok (50 persen pada remaja perempuan dan 34,7 persen dari remaja laki-laki).

Kemudian mengenai persepsi remaja Yogyakarta terhadap iklan rokok, diperoleh fakta bahwa persepsi tertingginya adalah 'merokok mengurangi stres' (63,1 persen), diikuti dengan 'merokok membuat pria mudah berbaur secara sosial dengan teman-temannya' (45,9 persen) dan 'merokok membuat pria lebih dewasa' (45,7 persen).

"Tapi ya karena mereka uangnya banyak untuk mengiklankan, apalagi sekarang ada PAD/pendapatan asli daerah karena desentralisasi mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatannya. Salah satu caranya ya dari pemasangan iklan rokok. Itu peluang apalagi kita gak punya kebijakan yang tegas soal iklan rokok," tandas Yayi seperti ditulis Jumat (31/5/2013).

Bagi Yayi, untuk itu diperlukan pengaturan yang ketat terhadap iklan dan sponsor rokok di event apapun yang melibatkan generasi muda.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan Berita Unik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger