Cara kerja AC adalah meniupkan udara melalui tabung pendingin. Bila kelembaban udara terlampau dingin, uap air dalam udara akan diembunkan dan tertinggal sebagai tetesan air di belakang mesin. Udara kering dan dingin lalu diembunkan melalui penapis debu dan bau ke dalam ruangan. Untuk membantu sirkulasi udara, AC memanfaatkan kipas angin.
Lalu kenapa sangat berbahaya bila membakar rokok di ruangan ber-AC? Anda pasti tau bila AC mengandung gas freon. Ya, freon bahasa kerennya HCFC-22 atau R-22( chlorodifluoromethane ) yang ada pada AC ditemukan secara tak sengaja oleh Thomas Midgley pada Perang Dunia II. Thomas Midgley adalah ilmuwan yang tugasnya mengembangkan senjata kimia untuk digunakan pada PD II. Awalnya, senjata kimia yang saat itu beredar belum juga memuaskan Thomas Midgley, sehingga ia bereksperimen membuat senjata super maut dengan menggabungkan berbagai gas-gas mematikan. Saat alat itu dipresentasikan dengan memasukan para tahanan di kamar gas dan diberi gas hasil percobaanya, namun ternyata para tahanan tidak tewas.
Kepalang malu, ia pun mengambil sisa gas ciptaannya lalu disemprotkan sembarangan. Anehnya, objek yang disemprotkan gas itu malah menjadi es atau membeku. Dari sinilah ia tau gas ciptaannya saling menetralisir satu sama lain dan bisa digunakan untuk mendinginkan. Ia pun menyempurnakannya menjadi gas pendingin.
Namun, gas tersebut memiliki kelemahan, karena gas tersebut juga bisa berpisah lagi. Bila terkena panas, gas tersebut menjelma menjadi gas beracun dan kembali menjadi gas mematikan sesuai sifat awalnya. Berangkat dari sanalah mengapa ruangan ber-AC harus steril dari pembakaran rokok, karena panas rokok cukup untuk membuat gas freon terurai alias bisa menjadi mematikan. So, orang yang berada di ruangan AC yang rata-rata tertutup bisa mati keracunan.
Kepalang malu, ia pun mengambil sisa gas ciptaannya lalu disemprotkan sembarangan. Anehnya, objek yang disemprotkan gas itu malah menjadi es atau membeku. Dari sinilah ia tau gas ciptaannya saling menetralisir satu sama lain dan bisa digunakan untuk mendinginkan. Ia pun menyempurnakannya menjadi gas pendingin.
Namun, gas tersebut memiliki kelemahan, karena gas tersebut juga bisa berpisah lagi. Bila terkena panas, gas tersebut menjelma menjadi gas beracun dan kembali menjadi gas mematikan sesuai sifat awalnya. Berangkat dari sanalah mengapa ruangan ber-AC harus steril dari pembakaran rokok, karena panas rokok cukup untuk membuat gas freon terurai alias bisa menjadi mematikan. So, orang yang berada di ruangan AC yang rata-rata tertutup bisa mati keracunan.
Masih berani merokok di ruang ber-AC?
Post a Comment